Siklus kehidupan selalu membuat manusia melalukan banyak hal agar manusia dapat bertahan hidup. Hidup yang penuh dengan dinamika ini patut dimaknai sebagai cara bahwa manusia harus berusaha untuk menjalani hidup dan kehidupan. Dengan akal budinya manusia mencari berbagai cara agar semua hal terutama yang menyangkut kebutuhan dasar bisa diselesaikan. Kebutuhan sehari-hari manusia merupakan kebutuhan yang paling asasi yang mesti dipenuhi. Dengan paradigma tersebut menjadikan manusia dengan berbagai profesinya terus gencar untuk terus mencari cara agar menghasilkan banyak uang yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dalam siklus rumah tangga.
Manajemen rumah tangga menempatkan posisi pertama dalam hal kebutuhan rumah tangga sehari-harinya.
Mengingat pentingnya kebutuhan rumah tangga sebagai kebutuhan sehari-hari manusia dalam menjalani kehidupan ini, maka negara pun mengambil peranannya guna menstabilkan harga barang-barang kebutuhan rumah tangga. Hal ini wajib dilakukan karena jika tidak kondusifitas negara pun terganggu. Maraknya demonstrasi dan kerusuhan karena melambungnya harga-harga barang kebutuhan pokok telah dialami oleh bangsa Indonesia. Dari setiap orde mulai dari orde lama sampai sekarang orde paling baru saat ini. Setiap bergantinya pemerintahan pasti urusan harga-harga bahan kebutuhan pokok rumah tangga selalu menjadi program prioritas pemerintah.
Oleh sebab itu, dengan melihat aspek kepentingan dari keberadaan bahan-bahan pokok sehari-hari, para pelaku usaha pun melakukan bisnis dalam dunia barang-barang rumah tangga ini. Bisnis dalam hal ini terbilang sangat menggiurkan dan tumbuh subur di mana pun berada. Di kota hingga desa diharuskan ada penyedia barang-barang ini, karena jika tidak kehidupan masyarakat pun akan terganggu. Tidak aneh jika jaman sekarang banyak perusahaan mapan yang melebarkan sayapnya ke pelosok desa. Berjamurnya minimarket dari kota hingga desa adalah tanda bahwa perusahaan dagang ini melihat potensi keuntungan yang tinggi dari perputaran uang yang cepat dari jual beli barang-barang kebutuhan pokok ini. Bahkan di masyarakat nampaknya sudah menjadi pembicaraan umum bahwa indikator kebahagiaan seseorang atau keluarga bergantung erat pada barang-barang belanjaan yang dibelinya.